Keutamaan berqurban di bulan dzulhijjah

Keutamaan berqurban di bulan dzulhijjah

Qurban adalah salah satu bentuk ibadah dengan cara menyembelih binatang ternak pada hari idul adha (hari raya qurban) dan hari-hari tasyriq (tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah) untuk mendekatkan diri kepada Allah. (Taqiyyuddin, Kifayatul Ahyar II, 235). Ibadah qurban ini di perintahkan oleh Allah. Hukumnya sunnah muakkad (sunnah yang di tekankan) bagi setiap ummat Islam yang mampu, sebagai bukti rasa syukurnya kepada Allah yang telah menganugerahi rizki. sebagaimana firman Allah Swt dalam alQur'an Surat alKautsar 1-2 yang artinya:  
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah [menyembelih hewan Qurban dan mensyukuri nikmat Allah].
    Dalam ayat tersebut Allah memberi pelajaran pada manusia, bahwa cara mensyukuri ni'mat yang telah di anugrahkan Allah kepada mereka, adalah jika berupa kesehatan jasmani dan rohani, maka bersyukurnya dengan sholat dan jika ni'mat yang di anugerahkan itu berupa harta benda, maka cara bersyukurnya dengan berkurban.
A.    Beberapa ketentuan dalam berkurban
1.    Mampu
Yang di maksud mampu menurut  syari’at Islam dalam hal berqurban atau zakat fitrah adalah orang yang mempunyai bahan makanan untuk di makan hari esok dan lusa bagi dia dan keluarganya, serta mampu untuk membeli binatang ternak (ibid, 236). Kambing untuk satu orang, sedangkan sapi atau kerbau, bisa untuk 7 orang.
2.    Taqwa dan ikhlas
Setiap amal ibadah manusia yang tidak di dasari atas taqwa dan ikhlas, maka tidak ada artinya, tidak ada pahalanya dan sia-sia. Sebagaimana firman Allah dalam alQur’an surat al-Hajj ayat 37  yang artinya: “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”.
Dalam firman Allah dalam al Qur’an surat al-Bayyinah ayat 5 yang artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus [Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus”.
3.    Binatang ternak yang sudah tanggal gigi
Binatang ternak yang di sembelih untuk qurban, baik berupa kambing, sapi, kerbau, unta maupun lainnya, harus di pilih yang sudah tanggal giginya (ibid, 137) sebagai ukuran standart bahwa binatang qurban itu sudah besar, sudah dewasa, bukan binanatang yang masih kecil (jawa: cempe, pedet, gudel). Sudah berumur 2 tahun atau lebih. (salim bahreisy, dzurratun nasihiin, 716).
4.    Binatang ternak yang sehat
Ada beberapa cacat binatang yang tidak memenuhi syarat untuk di jadikan qurban, yaitu binatang ternak yang jelas buta, yang jelas sakit, yang jelas pincang kakinya, yang sangat kurus karena sakit sumsum otaknya, yang putus telinganya, atau ekornya. (ibid, 237).
5.    Waktu penyembelihan
Penyembelihan binatang qurban tidak bisa di lakukan sepanjang tahun sebagaimana aqiqoh yang bisa di laksanakan kapan saja sesuai kebutuhan. Untuk penyembelihan binatang qurban, waktunya setelah shalat idul adha, tidak boleh sebelumnya, sampai dengan shalat ‘ashar tanggal 13 dzulhijjah (akhir hari-hari tasyriq). Demikian juga, waktu di sunnahkanya membaca takbir (jawa: takbiran) adalah sama dengan waktu di bolehkannya menyembelih qurban, yaitu pada tanggal 10 sampai dengan tanggal 13 dzulhijjah.
B.    Keutamaan Qurban
1.    Ampunan dari Allah
Orang yang berkurban akan mendapatkan ampunan dosa dari Allah, sebagaimana Nabi Muhammad pernah bersabda kepada Aisyah ra. “Wahai Aisyah, berikanlah kurbanmu, sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosamun yang lalu, untuk tiap tetes darah yang menetes di atas tanah”. Aisyah bertanya, “apakah karunia itu khusus bagi kami, ataukah bagi semua orang mukmin?” Maka Nabi Muhammad menjawab: “bagi kami, dan bagi seluruh orang yang beriman”. (Zahraturriyadl).
2.    Sebagai kendaraan di surga
Kita sering mendengar bahwa binatang qurban itu akan menjadi kendaraan bagi orang yang qurban nanti di surga. Hal itu memang benar sebagaimana penjelasan berikut ini. Nabi Dawud pernah bertanya kepada Allah, “Wahai Tuhanku, apa pahala umat Muhammad yang berqurban?”, Allah menjawab, “pahalanya adalah untuk setiap ujung rambut, pada jasadnya, sepuluh kebaikan, sepuluh penghapusan dosa, pengangkatan sepuluh derajat surge, bidadari, dan kendaraan yang bersayap. Ketahuilah Dawud, bahwa binatang-binatang qurban itu menjadi kendaraan di surga. (Zahraturriyadl).
3.    Menjadi umat Muhammad pilihan
Ada beberapa golongan ummat Nabi Muhammad yang di angkat oleh Allah ke derajat orang-orang pilihan, termasuk orang-orang yang berqurban, sebagaimana Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa shalat dan ibadah seperti kami, maka dia termasuk golongan kami dan barang siapa yang tidak shalat seperti kami dan tidak bequrban, padahal dia kaya, maka dia tidak termasuk golongan kami. Dan sabda Nabi Muhammad Saw “Sebaik-baik umatku adalah mereka yang mau berqurban dan sejelek-jelek umatku adalah yang tidak mau berqurban”. (zubdatul wa’idzin).
4.    Terhindar dari kebinasaan dunia dan akhirat
Kalau kita pernah membaca hadits Nabi, bahwa shadaqah itu bisa menolak bala’ atau musibah, maka qurban ini dapat menolak kebinasaan di dunia dan di akhirat. Sebagaimana Rasulullah Saw pernah bersabda, “Sesungguhnya berqurban adalah termasuk amal ibadah yang dapat menjadi perantara yang dapat menyelamatkan pelakunya dari kebinasaan dunia dan akhirat. (Zubdatul Wa’idzin).
5.    Mendapat tambahan nikmat yang lebih banyak
Sebagaimana di uraikan di atas, bahwa berqurban adalah wujud dari bersyukur atau berterima kasih kepada Allah atas limpahan anugrah rizki. Kalau manusia mau bersyukur kepada Allah, maka Allah, maka Allah akan menambah nikmatNya lebih banyak lagi, sesuai dengan janji Allah dan Allah tidak pernah ingkar janji. Firman Allah dalam alQur’an surat Ibrahim ayat 7 yang artinya: “dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Seorang ulama’ mursyid thariqah Syadzaliyah, Syaikh Maulana Arif Billah Abah Mas’ud Thaha pernah berpesan kepada murid-muridnya, “Kalau kau ingin kaya di dunia dan akhirat, maka berqurbanlah setiap tahun. (Ceramah di Pondok Pesantren Nurul Huda Magelang, Ahad 18 April 2004). Dan ada muridnya dari Jombang yang mengamalkan pesan tersebut dan dia telah membuktikannya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengajak kepada seluruh umat Islam untuk memperhatikan secara khusus tentang ibadah berqurban ini, dan melaksanakannya  secara istiqamah setisp tshun. Jika manusia mempunyai keinginan yang kuat, dia akan berupaya mewujudkannya dan Allah akan menolong serta memudahkannya. Where there is the a will, there is a way (Di mana ada kemauan, di sana ada jalan). Dan sabda Nabi Muhammad, “Allah akan menolong hambaNya selama dia mau menolong sesamanya”. Tanpa perhatian khusus terhadap ibadah ini, kita sering melupakannya dan lupa pula melaksanakannya, maka akan mengakibatkan rizqi yang tidak barakah, rizki yang tidak menghantarkan pemiliknya untuk masuk surga.
Wallaahu A’lam bi ash-Shawaab.[].